Senin, 01 Juli 2013

JAGAD KAWULA: Hukum Memberikan Zakat Kepada Kiyai

JAGAD KAWULA: Hukum Memberikan Zakat Kepada Kiyai

Desa Bungo memperingati Haul Mbah Panji Kusumo 26 Juni 2013

Liputan TAUFIK BUDI
reporter MNC Group

Sumber website : http://m.okezone.com/
read/2013/06/27/335/828456/
ribuan-warga-nyadran-ke-
makam-penyebar-islam-di-
demak

Ribuan Warga Nyadran ke Makam
Penyebar Islam di Demak

Kamis, 27 Juni 2013 - 13:52 wib
Taufik Budi - Okezone

Warga Demak nyadrandi makam sesepuh desa (foto: Taufik Budi/Okezone) enlarge this image

DEMAK - Ribuan warga Kabupaten Demak, Jawa
Tengah, menggelar nyadran atau ziarah kubur di
makam sesepuh desa. Nyadran digelar dalam
rangka menyambut bulan Ramadan. Selain
menggelar doa, mereka juga membawa berbagai
jenis makanan untuk dimakan bersama.

Nyadran dilakukan warga Desa Bungo, Kecamatan
Wedung, sejak pagi tadi. Mereka berbondong-bondong menuju makam Syeik Panji Kusumo, yang
dikenal sebagai sesepuh desa.

Anak-anak pun tak ingin ketinggalan
berpartisipasi. Mereka digandeng orangtua
mengenakan pakaian serba putih berjalan
beriringan ke lokasi pemakaman. Sementara para
ibu membawa aneka makanan yang akan didoakan
di lokasi nyadran.

"Ini dalam rangka menyambut bulan suci Ramadan,
sekaligus haul Mbah Panji Kusumo. Setiap tahun
kami rutin menggelar acara sepeti ini," kata
seorang tokoh masyarakat, Sodhik kepada
Okezone, Kamis (27/6/2013).

Lokasi makam yang berada di pinggir desa di
pesisir pantai utara laut Jawa itu membuat iring-iringan warga tampak seperti barisan 'ular putih'.
Sejumlah tenda dan karpet ditata berjajar di sekitar
makam penyebar agama Islam itu.

"Dulu peringatan haul Mbah Panji Kusumo pernah
diadakan kesenian tayub atau ledek, namun
dengan berjalannya waktu tradisi itu dihilangkan
menjadi zikir dan tahlil," tambahnya.

Sodhik menambahkan, makanan yang dibawa
warga dikumpulkan di depan makam. Warga
kemudian duduk di lokasi yang disediakan sembari
menunggu doa bersama dimulai oleh tokoh agama.

"Kami berdoa berharap mendapat berkah dan bisa
menjalankan puasa dengan lancar. Setelah doa,
nanti kami ambil makanan yang tekumpul itu.
Ambilnya acak, sehingga saling bertukar, di situlah
semoga ada keberkahan," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Desa Bungo, Imam Wahyudi,
mengatakan, sekira 10 ribu warga mengikuti acara
tersebut. Kali ini tidak ada acara budaya berupa
arak-arakan gunungan seperti tahun-tahun
sebelumnya. "Untuk arak-arakan kami geser ke
acara Syawalan, itu nanti ada acara budaya menuju
tengah laut," kata Imam. (ris)